INJIL MEMBANTAH PARA PENGINJIL

Kaum Yahudi hanya mendapatkan satu orang disitu,kalau memang ini Isa, mana Yahudza? Kalau ini Yahudza lalu mana Isa ?, ketika ditangkap Yahudza berteriak “aku Yahudza” tapi mereka malah menertawainya dan terus menyiksa serta menyalibnya.

Tuhan beranak ? Konyol. Sudah tidak diragukan lagi kemuliaan Siti Maryam Ibunda Nabi Isa as. hingga terabadikan sebagai nama surat di al-Qur’an, surat Maryam. Kelahiran nabi Isa as. tanpa ayah adalah untuk menunjukkan kekuasaan Allah SWT. Di mata pendeta Yahudi, kelahiran Isa al-Masih adalah petaka besar sekaligus menandai segera berakhirnya kekuasaan legitimasi mereka yang biasa “menjual pengampunan”. Para pendeta Yahudi menyembunyikan kisah kelahiran Isa dan bagaimana ia berbicara di masa buaian. Mereka justru menuduh Maryam yang masih perawan dengan kebohongan yang besar. Mereka menuduh Maryam melakukan pelacuran, zina, padahal mereka menyaksikan sendiri mukjizat pembicaraan anaknya di masa buaian. Sedangkan kaum Nasrani menganggapnya sebagai anak tuhan. Masing-masing kelompok sangat keterlaluan dalam menempatkan Nabi Isa, yang satu menuduhnya anak zina dan satunya lagi menuhankannya.

ما المسيح ابن مريم الاّ رسول قد خلت من قبله الرسل وأمّه صديقة كانا يأكلان الطعام انظر كيف نبيّن لهم الآيات ثمّ انظر أنى يؤفكون

Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan (Maksudnya: Isa a.s. dan ibunya adalah manusia, yang memerlukan apa yang diperlukan manusia, seperti makan, minum dan sebagainya). Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu). (QS.Al-Maidah,75)

Perhatikan pula, kalimat pertama yang diucapkan Nabi Isa ketika baru lahir adalah انّي عبد الله (Sesungguhnya aku adalah hamba Allah). Al-Masih menyadari dirinya kelak akan dianggap sebagai Tuhan, maka sejak dini beliau telah membantahnya.

Ayat mulia ini sekaligus membantah tuduhan dua kelompok. Membantah kaum Nasrani yang menganggapnya sebagai anak tuhan, dan membantah kaum Yahudi yang menuduhnya anak zina, perhatikan sastra yang bernilai tinggi dalam kalimat ” kedua-duanya biasa memakan makanan”. Ini memberi pesan bahwa orang yang makan dan minun berarti masih butuh, sedangkan tuhan tidak pernah butuh, orang yang mengkonsumsi makanan butuh untuk mengeluarkan kotoran, masuk ke WC, dan lain-lain. Apakah layak hal seperti ini dinisbatkan pada tuhan atau anak tuhan?

Bahkan Gerakan Modernisasi dalam dunia Kristen sejak awal abad ke-20 telah melahirkan : Unitarian Church, Liberal Chruch, dan Free Church. Gerakan Modernisasi dalam dunia Kristen itu menganut keyakinan bahwa Allah itu Maha Esa tanpa oknum dan Jesus Kristus itu manusia biasa tetapi menjabat Rasul Allah (Prophet of God).

Kita cermati pula fakta dalam Injil;

Yesus berkata, ”dan kamu, apa katamu tentang aku?” Peter menjawab,”Engkau adalah Kristus putera Allah.” Lalu Yesus marah, dan dengan mencela ia berkata “Pergilah dan berangkatlah dariku, karena kamu adalah setan dan mencoba untuk menyebabkan aku hina!” dan dia mengancam yang sebelas orang, ”celaka buatmu jika kamu mempercayai ini, karena aku memperoleh dari Allah bahwa Dia menimpakan kutukan besar kepada siapa-siapa yang mempercayai ini (Barnabas pasal 70)

“Seorangpun tidak naik ke surga, kecuali Ia yang sudah turun dari surga, yaitu anak manusia” (Yahya 3:13)

Fakta lain yang harus dicermati bahwa Isa al-Masih benar-benar utusan Allah adalah wejangan beliau beberapa saat menjelang penangkapan Isa al-masih, Nabi Isa as berkata kepada beberapa orang muridnya yang setia. Untuk mengingatkan para muridnya, Jesus memberikan wejangan kepada mereka:

“Sesungguhnya Allah itu adalah Tuhanku dan Tuhan kamu. Karenanya berbaktilah kepada-Nya, inilah jalan yang lurus.” (Qs. ali-Imran:51)

“Semua perkara ini sudah aku katakan padamu, agar kamu tidak kecewa. Engkau akan ditolak oleh mereka dari rumah peribadatan. Waktunya akan tiba, dimana siapa yang membunuh kamu, dia akan berpikir sudah melakukan bakti terhadap Allah; semuanya dilakukan mereka kepadamu sebab mereka tidak mengenal aku dan Allah.”(Yohanes 16:1-3)

Sebagai akhir wejangannya, ‘Isa al-Masih mewasiatkan akan datangnya seorang utusan yang akan menggantikan posisi dirinya sebagai seorang utusan Allah.

“Sebenarnya, masih banyak perkara yang hendak kukatakan kepadamu, namun kamu tidak bisa menerimanya sekarang. Tetapi apabila dia, Nabi al-Amin (Muhammad SAW) telah datang, dia akan mengajarkanmu seluruh hal tentang kebenaran, sebab dia tidak akan berkata-kata menurut kehendaknya sendiri, tetapi apa saja yang akan dia dengar itulah yang akan dikatakannya. Dia akan mengabarkan kepadamu semua perkara yang akan datang.”

“Maka ia akan memuliakan aku, karena ia akan mengambil daripada hakku, lalu mengabarkannya kepadamu, segala sesuatu yang hak Allah itu juga hakku, oleh sebab itu aku berkata, bahwa diambilnya daripada hakku, lalu dikabarkannya kepadamu.” (Yohanes 16:12-15 New American Standard Bible – NASB)

“Dan tatkala ‘Isa putra Maryam berkata: Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah Rasul Allah kepada kamu, membenarkan Taurat yang turun sebelumku dan memberikan kabar gembira mengenai seorang Rasul sesudahku yang namanya Ahmad.” (Qs. ash-Shaaf 61:6)

Ketika Jesus hendak menyelesaikan wejangannya, wahyu Allah turun kepadanya : “Dan tatkala Allah bertanya : Hai ‘Isa putra Maryam, adakah engkau mengatakan kepada manusia, : jadikanlah aku dan ibuku sebagai Tuhan selain Allah ?, ‘Isa menjawab: ‘Maha suci Engkau ! Tidaklah patut bagiku berkata apa yang tidak ada hak untukku mengatakannya, maka sesungguhnya Engkau mengetahuinya. Engkau tahu apa yang ada pada diriku, namun aku tidak tahu apa yang ada pada diri-Mu, karena sungguh, Engkaulah yang sangat mengetahui perkara yang ghaib.”
(Qs. al-Maaidah 5:116)

Jesus Ialu menengadah kelangit dan berseru : “Inilah hidup yang kekal, yaitu agar mereka mengenal Engkau, Allah yang Maha Esa dan benar, serta Jesus al-Masih yang telah Engkau utuskan.” (Yohanes 17:3)

“Sekarang mereka sudah mengetahui bahwa seluruh yang Engkau berikan kepadaku berasal dari-Mu, sebab semua firman yang Engkau berikan kepadaku telah kusampaikan kepada mereka dan mereka sudah menerimanya serta percaya dengan sebenarnya bahwa aku datang dari Engkau dan Engkau sudah mengutusku.” (Yohanes 17:7-8)

“Ketika aku bersama dengan mereka, aku menjaga mereka yang telah Engkau berikan kepadaku dengan nama-Mu. Tiada satupun yang tersesat kecuali pengkhianat itu.” (Yohanes 17:12)

Penyaliban Al-Masih

Akidah kita umat Islam tentang penyaliban adalah akidah yang benar dan selamat seperti yang telah dikabarkan Al-Qur’an. Kita meyakini bahwa Allah SWT telah menyelamatkan Isa as dari makar kaum Yahudi, dan telah mengangkatnya ke langit dalam keadaan hidup dengan jasad dan ruhnya, dan menjadikan si pengkhianat ‘Yahudza Iskariot’ atau Yudas Iskariot serupa dengan Nabi Isa sehingga dialah yang disalib oleh kaum Yahudi, ini merupakan kemuliaan bagi hamba-Nya. Akidah kaum muslimin lebih suci dan mulia daripada keyakinan kristen yang mengatakan Nabi Isa telah disalib, disiksa, dipaku oleh kaum Yahudi sebagai penebus dosa.

Seharusnya mereka malah berterima kasih terhadap orang Yahudi yang telah menyalib Yesus, karena dengan penyaliban tersebut dosa mereka terampuni (menurut keyakinan mereka). Pada kenyataannya Al-Hawariyyun dan kaum Yahudi saat itu sama-sama bingung siapa sebetulnya yang disalib? Isa ataukah Yahudza? Karena waktu itu Yahudza masuk terlebih dahulu ke tempat Nabi Isa, setelah Allah mengangkat Nabi Isa dan merubah wajah Yahudza menjadi seperti Nabi Isa. Orang-orang  Yahudi hanya mendapatkan satu orang disitu, kalau memang ini Isa, mana Yahudza? Kalau ini Yahudza lalu mana Isa ?, ketika ditangkap Yahudza berteriak “aku Yahudza” tapi mereka malah menertawainya dan terus menyiksa serta menyalibnya.

Al-Qur’an telah membantah anggapan kaum Yahudi dan Nasrani dalam an-Nisa’: 157-158 :

وقولهم انّا قتلنا المسيح عيسى ابن مريم رسول الله وما قتلوه وما صلبوه ولكن شبّه لهم وانّ الذين اختلفوا فيه لفي شكّ منه مالهم به من علم الاّ اتباع الظنّ وما قتلوه يقينا. بل رفعه الله اليه وكان الله عزيزا حكيما

“Dan karena ucapan mereka: ‘Sesungguhnya kami telah membunuh al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah,’ padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi yang mereka bunuh ialah orang yang diserupakan dengan Isa. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keraguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak pula yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya.”

“Kemudian Allah, mengingat bahaya atas hambanya itu, telah memerintakan Jibril, Mikail, Rafail dan Uriel, pembantu-pembantu-Nya untuk membawa Yesus bepergian dari dunia ini” (Barnabas : 215)

“Dalam pada itu Allah Yang Maha Ghaib telah berbuat keajaiban, akhirnya Yudas diubah dengan bicara dan wajah seperti Yesus”(Barnabas : 216)

“Yesus menjawab sambil merangkul bundanya, “Percayalah padaku bunda, sesungguhnya aku katakan kepadamu, bahwa aku belum wafat sama sekali, karena Allah telah menyimpan aku sampai dekat akhir dunia” (Barnabas : 220)

Berkata Syekh Samsuddin bin  ash-Sa’igh al-Hanafi dalam syairnya :

Wahai para penyembah al-Masih, kami punya pertanyaan / Kami menginginkan jawabannya dari orang yang memahami / Apabila Tuhan mati dengan perbuatan hamba Yahudi / maka Tuhan apakah itu?

Apakah alam akan tetap ada tanpa Tuhan Yang Maha mendengar / Yang mengabulkan setiap orang yang memohon kepada-Nya? / Siapakah yang memberi rezeki kepada makhluk / dan menjaga alam serta isinya, sementara Dia telah mati?

Apakah Dia akan kembali karena menghendaki hidup dan menjadi Tuhan, ataukan Dia diurus oleh yang lain?/ Apakah al-Masih rela disalib dengan sengaja dan mendiami kuburan / atau apakah bapaknya merelakannya?

Jika tidak, berarti hamba lebih kuat dari pada Tuhan yang disembah yang bisa melakukan apa yang dikehendakinya.

Maka, barangsiapa mengerti jawaban atas pertanyaan yang kami ajukan, silakan jawab atau hendaklah dia bertobat atas kebohongan yang telah ia perbuat.

Pengingkaran Ajaran Isa al-Masih

Bulan Desember selalu identik dengan natal. Padahal jika ditelaah dari segi sejarah peradaban dan sejarah agama-agama dunia, natal tidak lebih dari sekedar warisan sejarah mesir kuno. Dan natal versi Kristen adalah kekeliruan yang dilegitimasi oleh gereja. Kesalahan yang menjadi keyakinan.

Belum lagi pengingkaran ajaran-ajaran Isa al-Masih yang akhirnya menjadi agama Kristen.

Bahwa pendiri agama Kristen sesungguhnya bukanlah Yesus, tetapi seorang yahudi fanatik yang bernama Paulus dari Tarsus: Paulus semula merupakan musuh hebat dari para pengikut Yesus, ia pura-pura masuk kristen dan berbalik menjadi “pengikut setia” Yesus, kemudian menyebarkan ajaran atas nama Yesus, sekalipun tidak pernah bertemu dengan Yesus, dan tidak pernah menjadi muridnya.

Paulus inilah yang memutar balik ajaran Yesus dan murid-muridnya, dari sebuah ajaran yang asal muasalnya terbatas hanya untuk kalangan Yahudi menjadi ajaran untuk orang-orang non Yahudi. Yesus datang untuk meneguhkan pelaksanaan hukum-hukum Taurat, sedangkan Paulus merubahnya. Para pengikut Yesus yang sejati, yang dipimpin oleh Yakobus saudara Yesus, masih mempertahankan hukum-hukum Taurat seperti berkhitan, menghindar dari makanan-makanan haram tertentu, dan berqurban, sementara Paulus menghapusnya agar adaptif bagi cita rasa pemeluk Kristen dari kalangan non Yahudi atau  Romawi. Paulus jugalah yang merubah citra Yesus yang semula adalah manusia biasa dari Nazareth, seorang Nabi, menjadi Tuhan Romawi. Itu sebabnya terjadi pertentangan keras antara pengikut Yesus yang asli (Gereja Jerusalem / Gereja Sunat) dengan Paulus (Gereja Gentile) yang antara lain tercermin dalam satu-satunya surat Yakobus di dalam kitab Perjanjian Baru. Paulus dianggap sebagai penghianat dan murtad.

Sayangnya, ajaran Yesus yang asli semakin hilang dari sejarah, sementara ajaran distortif Kristen versi Paulus yang dipengaruhi tradisi Hellenistik-Yunani-Romawi justru berkembang pesat, bahkan menjadi agama resmi negara Romawi dan seluruh wilayah jajahannya sejak era Kaisar Konstantin. Menariknya, sisa-sisa pengikut Arianisme (merujuk pada Arius, seorang pemimpin gereja abad 4 M, yang menentang pendapat tentang ketuhanan Yesus, dan lebih dekat kepada ajaran Tauhid) seperti gereja Unitarian, masih bertahan hingga sekarang, meskipun dengan berbagai tekanan gereja Kristen. Keberadaan minoritas pengikut Arianisme di dalam tubuh ummat Kristen ini menunjukkan bukti sisa-sisa ajaran Yesus yang asli.

Pada tahun 325 M, Tulisan-tulisan suci dalam bahasa Aramiya dibakar, hanya dalam bahasa Yunani (Koine) diselamatkan. Pada pertemuan itu, Kaisar Konstantin Yang Agung (sebagai Pontifex Maximus) memerintahkan agar semua Injil dalam bahasa dan huruf Aramiya yang disusun oleh Levi dan Yahya dan dimiliki Arius, dibakar habis. Hal ini adalah karena Konstantin Yang Agung menganut dan menyokong ajaran dari Athanasius (Uskup dari Iskandaria) yang mengajar bahwa Kristus sama dengan Tuhan dan menentang ajaran Arius yang mengajar bahwa Kristus adalah makhluk.

Kaisar Konstantin mengeluarkan Firman bahwa pada siapa terdapat Injil-injil yang sama yang dimiliki Arius dan tidak membakarnya, akan lantas dihukum mati.

Kontradiksi ajaran dalam Kristen ini menunjukkan bahwa hanya Injil Barnabas, satu-satunya Injil yang ajarannya lebih dekat dengan ajaran Tauhid.

Tinggal Tunggu Waktu

Walhasil, Allah maha memegang seluruh kebenaran syariat yang telah disampaikan oelh Rasul-Nya. kelak, mendekati hari kiamat, Isa al-masih akan diturunkan oleh Allah SWT dari langit untuk memurnikan ajaran tauhid dan menyempurnakan syariat Nabi Muhammad SAW.

Entah apa yang akan terjadi pada kaum Yahudi kelak jika mereka mengetahui dan mendapati Isa al-Masih yang katanya mereka salib, berdiri di depan mereka. Bagaimana pula dengan kaum Nasrani yang terlanjur mengatakan bahwa al-Masih adalah anak Tuhan.

Kelak Allah akan membuktikan segala kebenaran syariat Rasulnya.

Masun Said Alwy, M. Nawawi

Dari berbagai sumbe

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

RSS
Telegram
WhatsApp